28 May 2014

Pemecahan Kendala Selama Kehamilan

Judulnya sok sophisticated banget ya... tapi maksudnya pingin ngelist aja kerempongan yang dialami selama first pregnancy ini dan apa aja yang bisa dilakukan buat penanggulangannya.

1. Mual dan ngidam
Yah ini mah kendala standar ya... Napsu makan berkurang. Jadi picky mau makan apa. Susah nelen. Muntah-muntah.
Dokterku malah seneng aku mual parah, Katanya itu berarti badanku ga kekurangan hormon beta HCG (kalo ga salah) yang fungsinya menguatkan kandungan. Jadinya selama mual kronis yang sampai ga sanggup bangun dari tempat tidur, aku masih bisa ketawa-ketawa dan bersyukur. Keep positive!
 
So far yang aku dapat dari berbagai sumber:
- Kalau mual saat sikat gigi, coba pakai pasta gigi Sensodyne.
- Minum susu hamil Prenagen Emesis yang khusus mual. Kalau mual minum susu, ga usah paksain. Makan yang bergizi aja atau minta suplemen dari dokter.
- Kalau udah kepepet, minta obat pengurang mual sama dokter.
- Makan sedikit-sedikit tapi sering. Siapkan cemilan sehat. Biskuit/sereal gandum. Keripik. Buah.
- Makan apa yang bisa dimakan, ga usah paksain makan apa yang dianjurkan orang. 
  Misalnya: ga wajib kok makan nasi, kan bisa diganti kentang, roti, dan lain-lain.
  Yang penting jangan ngedrugs, minum alkohol, atau aneh-aneh. Yaeyalah yaaa....
- Ga usah pantang-pantang. 
  Dokterku bilang bahkan sashimi pun boleh saja dimakan bumil asal yakin kebersihannya.
  Aku tetap tuh makan sushi dan nanas (nunggu lewat trimester pertama sihh...), duren, air kelapa, kopi, dll asal ga berlebihan.

Yang namanya mual dan ngidam kan susah makan yah, kadang liat makanan yang kita suka aja jadi eneg (dalam kasusku: jadi muaalll banget makan baso dan segala daging merah, apalagi bawang-bawangan; bayanginnya aja mual). Mending makan apa yang diminta si badan, jangan banyak takut.
Hidung orang hamil juga didesain buat lebih sensitif. Kalau ada makanan yang nggak segar pasti langsung ketahuan. Dan hebatnya, banyak testimoni yang bilang kalau tubuh mereka selama hamil seperti diatur supaya tahu kapan harus stop konsumsi sesuatu yang nggak baik. Temenku ada yang muntah kalau makan hal yang ga cocok buat badannya (misalnya hati sapi, yang memang harus dihindari selama hamil).

2. Pusing dan ngantuk
Terjadi akibat tekanan darah menurun. Menurut si dokter, penurunan tekanan darah di awal kehamilan itu bagus karena biasanya di akhir kehamilan tekanan darah bumil akan naik dan bahayanya adalah preeklamsia ketika melahirkan.
- Bangun pelan-pelan, duduk dulu di tepi tempat tidur.
- Kalau bisa bobo siang, ya bobo. Hati-hati malamnya malah susah tidur hehe...  
Ga perlu konsumsi penambah darah kok kalau ga disuruh dokter.

3. Flek pada trimester awal 
Wajar kok ternyata dan terjadi ke banyak orang. Biasanya akibat penempelan janin ke rahim. Yang perlu diperhatikan jumlahnya. Aku cuma keluar sedikit-sedikit warna merah darah selama 1 hari.
Sebaiknya jangan paksain beraktivitas dulu dan minta rekomendasi dokter. Beberapa orang harus bed rest dulu.

4. Kram kaki
Ini aku alami sejak minggu ke-23. Subuh-subuh ngulet (di bawah sadar) lalu tiba-tiba otot betis ketarik. Sakiiitt banget. Untung suami sigap, bangun dan langsung narik jari-jariku ke arah lutut, terus pijet-pijet dikit. Abis itu bisa tidur lagi deh. Lama-kelamaan kalo kram tengah malam, aku udah bisa narik sendiri jari kaki tanpa bangunin suami.
Katanya ini disebabkan kekurangan mineral atau aliran darah.
- Makan pisang dan kalsium.
- Hindari high heels (bukan cuma bikin kram, tapi bahaya kalau bumil sampai jatuuhh).
- Pakai sepatu atau sandal yang agak longgar.
- Rendam kaki pakai air hangat sebelum tidur.

5. Kontraksi perut
Yang ini suka bikin horor nih, karena aku ngalaminnya pas naik ojek dan lewat daerah yang banyak polisi tidurnya, dan sekali lagi waktu berenang. Temennya sohibku pernah berenang di usia kehamilan 6 bulan selama 1 jam, berlanjut kontraksi dan akhirnya bayinya meninggal. Ya Tuhaann... amit-amit...
- Hindari kegiatan yang bikin perut terguncang, misalnya berkendara di jalan berlubang dan polisi tidur.
- Do it slowly, jangan anggap badan kita sama dengan waktu sebelum hamil. Walau badan terasa segar dan ringan, ga berarti di dalamnya ga ada sesuatu yang sangat ringkih.

6. Asam lambung tinggi (lambung panas dan reflux)
Aku mulai ngalamin ini di bulan ke-3. Muntah pun yang keluar asam lambung, bukan makanan. Di bulan kelima kondisinya membaik; ga sepanjang hari tapi cuma malam aja kumatnya.
- Aku sih merasa lebih nyaman kalau minum air hangat.
- Minta dokter supaya jangan kasih vitamin yang ada zinc-nya.
- Hindari makan pedes (at least aku sih kebantu banget) atau makanan yang kira-kira mancing asam lambung

Sementara ini sih segitu dulu testimoninya. Moga ga ada keluhan lain ke depannya. Yang terpenting: harus tetap positive thinking dan menikmati! Ga semua orang bisa ngalamin kehamilan. Keep smiling, supaya bayinya ga moody dan rewel hahaha...

16 May 2014

Thailand 2012 - Day 1 (Loi Krathong at Pattaya)



Pertengahan November, Thailand dan beberapa daerah lain baru saja merayakan Loi Krathong; bikin kami (saya dan Tim) terkenang pengalaman kami tahun 2012 lalu menyaksikan perayaan itu di Pattaya sekalian prehoneymoon (prikitiiiiwww). Iya waktu itu kami masih pacaran/tunangan dan sikon ‘memaksa’ kami buat pergi ke Bangkok. 

Ceritanya… flight kami tahun 2011 ke Hongkong dibatalkan sepihak gara-gara Mandala Airlines bangkrut (ini detailnya). Waktu mereka di-take over Tiger Airways, Tiger Mandala ngasih kami voucher ‘itikad baik’ penggantian rugi dengan seabrek terms and conditions (emang kurang niat aja tuh). Secara yaa… tiket kami yang batal tuh ke HONGKONG, tapi vouchernya cuman bisa dipake ke Medan sama Singapore! Ih, mana sebanding? Walo ngomel tapi kami tetep sempat pakai sebagian vouchernya untuk ke Medan bareng Rudy-Fanus-Joy sekalian nganter Rudy pulang kampung, wisata kuliner dan liat indahnya Danau Toba. Di trip itu saya ngalamin ngambekan pertama kali sama pacar hihi… Cerita soal kulinernya bisa dibaca di sini dan cerita tentang Air Terjun Sipisopiso bisa dibaca di sini. Tapi tetep vouchernya masih ada sisa, bingung deh mau dipake apa.

Luckily, Tiger Mandala tiba-tiba bikin rute baru ke Bangkok! Jadilah kami merencanakan trip di November karena ada Loi Krathong dan sekalian merayakan ultah ke-28 si calon suami, plus karena vouchernya hangus kalo ga dipake sebelum Desember. Saat itu kami lagi mabok mengurus kerjaan, renovasi rumah, dan persiapan nikah (yang cukup mepet karena nikahnya awal Juli) jadi kayanya butuh kabur refreshing dulu sebentar hehehe…


Nah sayangnya, sebetulnya perayaan Loi Krathong paling cantik dan meriah tuh di Chiangmai. Jauh bok dari Bangkok! Naek train saja sudah buang waktu, manalagi cuti terbatas. Pakai local flight juga mahal. Kami mengalah, Chiangmai buat next time; kali ini kami ke Pattaya saja.


Nah flight ke Bangkok itu kami ambil yang paling pagi. Ngantuk tapi happy dan malu-malu juga pertama kali pergi berdua nginep-nginep sama tunangan (ahiiyyyy!) sambil diiringi ngiangan 1000 nasehat dan wanti-wanti dari mama tercinta supaya ga kebablasan hahahaa…

Flightnya estede sebagaimana budget airline lainnya; puji Tuhan tidak delayed. Sejak kami sampai di Svarnabhumi (sebenernya sejak browsing-browsing soal pariwisata Thailand sih), langsung terasa betapa niatnya pemerintah Thailand memajukan pariwisata mereka. Padahal waktu kami mengunjungi Phuket dan Phi Phi Island tahun 2010, sumpah ya saya rasa sih bagusan Bali sama Lombok ke mana-mana, apalagi Karimunjawa dan Sulawesi! Katanya coral dan lautnya jadi rusak karena tsunami 2009 itu sih, kasian juga ya. Nah, site yang paling sering saya buka saat itu adalah Bangkok.com yang sedia info-info travelling Bangkok, Pattaya, dan area-area lain di Thailand bahkan di negara lain.


Melewati imigrasi, kami langsung menuju lantai 1 bandara untuk mencari counter Bell Travel, yaitu shuttle bus yang akan membawa kami ke Pattaya. Pemesanan tempat saya lakukan via websitenya: belltravelservice.com.  Counter mereka cukup mudah dicari dan prosedur pengambilan tiket pun mudah. Kami dipersilakan menunggu sampai waktu keberangkatan tiba. Waktu luang 1 jam tersebut kami manfaatkan untuk makan siang di Subway, salah satu franchise favorit saya yang sayangnya belum ada di Jakarta. Di dekatnya ada minimart yang penuh jajanan menarik. Kami tentunya membeli Pocky rasa bacon kesukaan kami (yang juga tidak ada di Indonesia hehe).


Tidak lama sekembalinya kami ke counter Bell Travel, kami dipanggil untuk menaiki bus. Saya sudah survey foto busnya di internet dan ternyata fasilitasnya memang nyaman. Hampir seperti bus Singapore-Kuala Lumpur.

Kami sampai di Pattaya sekitar jam 3 sore. Di pool Bell Travel, penumpang dipisah-pisah menurut area tempat menginap yang dituju. Kami tinggal mencari bapak-bapak yang memegang karton besar bertuliskan nama penumpang-penumpangnya, lalu kami digiring ke minibus bersama sekitar 6 penumpang lain. Supir terlebih dulu menurunkan beberapa penumpang di hotel-hotel yang nampak mahal sebelum akhirnya membawa kami melalui jalan-jalan kecil berliku menuju hostel kami: Apple Inn. Pokoknya kelihatan deh kami turis paling miskin hahaha….


Kamar yang kami dapat berlokasi di lantai 3. Syukur kami tidak bawa barang terlalu banyak. Sesuai janji di Agoda: kamarnya guedeeee! Udah kaya 1 apartemen sendiri kalo di Jepang. Fasilitas sederhana tapi bersih dan setidaknya ACnya kenceng walau tua. Di dekatnya juga ada minimart dan banyak tukang jajanan. Apple Inn sendiri menyediakan restoran kecil di lantai 1. Kami lihat menunya kebanyakan a la bule dan memang pengelola inn-nya juga bule.

 Kaya gini suasana kamarnya, gede kann?

Walau saya sempat kuatir melihat sikon jalan-jalan kecil di sekitar hostel, ternyata daerahnya aman dan kami cukup berjalan 15-20 menit sampai Main Road di pinggir pantai Pattaya. Situasinya agak mirip Pantai Kuta, Bali. Jalan dipadati mobil sementara pejalan kaki awut-awutan sama pedagang kaki lima. Pier juga terletak di dekat Main Road dan mudah dicari.


Setelah makan di warung nasi ala Thailand, kami jalan-jalan ke kuil di dekat hostel. Pasar malamnya cukup ramai tapi kegiatan Loi Krathong sendiri tidak banyak berlangsung di sini. Kami lihat beberapa orang menghanyutkan krathong ke kolam kuil.  Kami sempat bingung, mana festivalnya… sampai kami lihat dari pantai nampak lampion-lampion oranye beterbangan. Buru-buru kami ke sana. Sayang kami nggak punya SLR, karena pemandangan lampion yang semarak di langit itu bener-bener romantis deh. Ihiy! Langsung kami berkhayal bikin acara lepas lampion di resepsi nikahan kami (yang kami batalkan karena takut bikin kebakaran setempat hahaha). Jadi makin penasaran suasana Loi Krathong di Chiangmai!


Contoh krathong yang dijual, kebanyakan dari bahan organik supaya tidak merusak alam
 


 Itu bintik-bintik oren di kejauhan tu lampionnya, cuman ga ketangkep kamera hahaha...


Menghindari masuk angin (ahem, maklum umur) dan terjebak kerumunan, kami pulang ke hostel sebelum festival bubar.

Oya kalau tertarik semi-backpacking alias wisata ngirit, bisa coba booking di Apple Inn via Booking.com dan Agoda. Harganya murah untuk kualitas kamarnya.
111\174-175 Soi Bua-Khao, Central Pattaya