24 June 2015

Baby L's Milestones: 10 Bulan

BB 9 bulan 6 hari: 11,1 kg (naik 250 gram dari bulan lalu). Tinggi 75 cm (nambah 3 cm dari bulan lalu), lingkar kepala 47 cm (nambah 1 cm). Ukuran baju musti yang 2 tahun.
BB 9 bulan 25 hari: 10,9 kg (kok turun ya ndhuk). Tinggi 78 cm.


MPASI 9 bulan:
- Makanan yang disuka: buah, roti, misoa. Nyemilin makanan orang dewasa alias nyantong.
- Makanan yang biasa aja: bubur saring. Tetap moody.
- Makanan yang ditolak: kentang dan pasta as always (walau dah ditambah keju).
Udah mau minum air putih dan kalau mood bisa banyak banget, tapi kadang tricky juga,  musti minum dari gelas orang gede. Udah nggak mau pake gelas bayi.

Kalo orang gede lagi makan, pasti disamperin, dipanjat, trus makanannya disamber.



Milestones:
- Nyodorin makanan kalo diminta 'bagi dong, bagi'.
- Meluk.
- Berdiri tanpa ditopang 2 detik. Tapi karena dianya nggak nyadar pegangannya lepas hahahah... 
- Turun kasur menggunakan kaki duluan, tapi masih moody. Masih sering sok pede berdiri dan duduk di tepi kasur.
Selebihnya masih kaya bulan lalu, motorik halus masih minim perkembangan. Merangkaknya makin ngebut dan udah makin berkurang kepelesetnya. Sayangnya masih suka meleng kalo lagi ngerangkak atau berdiri.
Keukeuh kalo udah ada maunya. Ini sikat cuci piring digenggam erat sampe kasir!


Kebiasaan:

- TIDUR: Kata siapaaa kalo udah di atas 9 bulan, bobo malemnya makin lama? Kata siapaa anak umur segini makin jarang bangun malam? Kata siapaaa? Hahahaa... Tapi sebetulnya aku lebih seneng dia nyusu malem sih karena langsung ke gentongnya. Kalo siang kan masih kejer-kejeran hasil pompaan nihh...

- MIMI dan MAMAM: Tamcia abis, kalo ada yang lagi makan langsung nyamperin minta dibagi. Masih moody banget makannya, kadang lahap, kadang nolak di suapan ketiga. Pernah dicuilin ayam panggang, nasi, baked salmon sushi, tempe dll; keliatannya doyan-doyan aja. Sabar ya Nak, tunggu umur setahun Mama kasih deh table food sepiring.

- PIPIS dan PUPUP: pup udah makin padat tapi tergantung makanannya juga; pipis kadang kuning tua kalo lagi susah minum air putih.

- MAIN dan EKSPLORASI:
Makin lancar narik badan untuk berdiri (pegangan ke rak, meja, dinding, dll). Sempat takut-takut untuk turun (sampai jongkok dan gemetaran dengan satu tangan megang meja dan satu lagi menggapai lantai; lawak banget liatnya) tapi lama-lama lancar juga. 
Masih suka melemparkan badan begitu aja, pede banget bakal ada yang nangkep. *keringet dingin*
Lagi dicoba buat rutin berenang, minimal 2 minggu sekali.
Masih suka warna biru (favorit tetep botol minum  papa mamanya), kacamata, HP, buttons, jepit rambut, dan benda berisik macam keresek dan rattle.  Suka narik buku (terutama yang warna biru) dari rak sampai jatuh ke lantai trus dia bolak-balik.
Udah mulai main pakai push walker yang bentuk singa tapi didorongnya terbalik karena pengen mencet singanya.
Salah satu buku dengan warna favorit. Ditarik dari rak, trus dipretelin sampulnya.
Hobi lain: meretelin evamat. Cuman gara-gara denger mat ini kemungkinan carcinogenic, jadi kami lepas deh.

- SOSIALISASI:
Separation anxiety udah jauuhhh membaik, cuma kadang-kadang aja mewek nyariin emaknya. Udah mulai mau digendong orang lain, apalagi kalo dibawa jalan-jalan. Hadeuh Nak, jangan mure-mure amat yahh... Selalu waswas nih sama penculikan... 
Plus keliatannya suka anak kecil; selalu excited liat anak lain.


Teriak-teriak kegirangan
Pengalaman:
- Codet di pipi kanan gara-gara berdiri nyender ke tembok trus mainin steker. Pas diomelin malah noleh menyeringai iseng gitu, trus ilang keseimbangan dan jatuh, pipinya kena steker.
- Gigi kelima dan keenam udah nongol: gigi seri lateral atas. 
- Pilek untuk keempat kalinya. Praise the Lord sembuh dalam 3 hari dengan minim obat-obatan (sehari aja dikasih Rhinos dan Histrine, 2 hari cuma pakai King Fung alias Kehongsan), walau sampai sekitar hari ke-7 masih agak nyisa grok groknya.

Book Review: The Husband's Secret by Liane Moriarty

 


Aku pernah bikin review buat buku Mbak Moriarty yang judulnya Big Little Lies. Sukaaa banget aku sama buku itu. Ya witty, ya lucu. Lihai pula memasukkan topik-topik berat macam KDRT dan perceraian dalam cerita kehidupan sehari-hari keluarga suburban (yang biasanya digeneralisasi sebagai kehidupan yang monoton dan membosankan). Saking sukanya, aku langsung minta suami beliin buku-buku terbitan terdahulu karangan si mbak Moriarty ini buat Kindle. Salah satunya si The Husband's Secret ini. 



Style awalnya mirip lah sama BLL. Naratornya 3 tokoh utama perempuan suburban juga. Plus pakai 'pemikiran atau komentar' tokoh-tokoh sampingan juga. Di BLL, komentar tokoh-tokoh tersier ini dipakai buat ngasih POV berbeda terhadap plot dan bikin makin penasaran sama mysterious victimnya (siapa sihhh yang matiii?) tapi sayangnya nggak demikian di THS. Tokoh-tokoh tersier yang disebutkan di awal hampir nggak muncul lagi di belakang dan nggak ada gunanya, malah bikin pusing aja karena munculnya di chapter awal ketika aku masih berusaha mempelajari karakter-karakternya.

Sinopsisnya sih menarik ya. Seorang IRT menemukan surat dari suaminya untuk dia buka ketika si suami sudah meninggal. Nah si suami belum meninggal. Ketika dia telponan sama si suami, suaminya panik mohon-mohon supaya jangan dibuka. Tapi bininya penasaran lah ya... Kalau kamu jadi dia, apakah akan kamu buka atau nggak? Inilah 'Pandora's box'-nya kisah ini. Kalau aku sih, pasti kubuka tuh nggak pakai mikir lama... soalnya aku dan suami bukan tipe yang rahasia-rahasiaan. Kalo mau, chat history pun bebas dibaca. Nah problem berikut di cerita muncul ketika rahasia si suami sudah terbongkar dan ini adalah a very big secret. Apa yang akan kamu lakukan kalau jadi si istri? 

Di pihak lain, ada 2 tokoh utama lain. Yang satu dikhianati sama orang-orang terdekatnya. Yang satu kehilangan semua hal yang penting dalam hidupnya.

Nah di luar sebuah momen yang mentrenyuhkan hatiku sampe remek-remek, nggak ada momen lain yang aku bisa berkorelasi. Yah kesel sih pas baca yang bagian dikhianati itu, tapi nggak terlalu bisa relate (dan amit-amit jangan pernah). Udah, cuma SATU momen aja yang kena ke hati! Witty banter atau heart monologuenya nggak ada yang bikin aku ketawa, padahal aku maniak banget sama bitchy banter.

Karakter-karakternya juga bikin susah berkorelasi. Buktinya aku nggak hapal nama-nama mereka hahahaa... padahal aku masih inget semua nama tokoh utama di BLL. Ya maap ya Mbak Moriarty, pastinya terjadi perbandingan ketika aku baca. Ketiga tokoh di BLL tuh likable, tapi sedikit pun aku nggak menemukan rasa sayang sama tokoh-tokoh di THS. Awalnya aku cukup kebayang jadi si istri penerima surat yang OCD. Serba teratur, prefeksionis, family-person. Kemudian reaksi dia terhadap rahasia suaminya membuatku kecewa. Apa aku yang terlalu idealis? Kayanya nggak. She knows the right thing to do and she chooses not to do it. Si perempuan yang terkhianati juga nggak puguh cara ngatasi masalahnya. Betrayal tuh kaya menimpa hidup dia tanpa aba-aba (BAM!) dan berlalu begitu saja. Tokoh yang kehilangan segala hal yang berarti buat dia itu lupa bahwa sebetulnya dia punya hal lain yang sangat penting dan dia abaikan selama ini: putra dan menantu yang baik! She was being a jerk to them for no reasons at all. 

Apa yang akhirnya terjadi juga cukup ketebak. Yang harusnya klimaks berakhir dengan datar. Epilognya garing abis.

Ah, entahlah... aku nggak bilang buku ini jelek, tapi aku mungkin kecewa karena berharap lebih. Bukannya aku mengira ini kisah romance lalu kecewa karena bukan lho; malah aku nggak suka romance yang menye-menye hehehe. Dan bukannya aku nggak biasa sama tema-tema yang suram. Tapi sayangnya buku ini nggak sehebat successornya (si BLL itu) dalam menciptakan keterikatan dengan para tokohnya. Semuanya ngeselin. Kaya tokoh-tokohnya Girl On The Train (walaupun beda pengarang). Aku belum kapok sih, masih punya satu lagi stok bukunya Mbak Moriarty. Semoga lebih kena ke hati daripada buku ini!

17 June 2015

Kid's Weight Booster Recipe: Shrimp in Creamy Coconut Sauce

Aku menemukan resep ini di Welcome Home Blog tapi belum terpikir untuk membuatnya selama berbulan-bulan. Sabtu lalu aku dan mama membeli seperempat kilo udang besar yang segar di pasar dan aku keingetin sama resep ini!

WARNING: nggak cocok buat penderita kolesterol tinggi dan penyakit jantung!

Bahan:
- 250 gram udang besar, kupas kulit
- 60 ml santan (kami pakai Sun Kara)
- 1 sdm susu UHT plain (kami pakai Ultra full cream)
- 1 sdm susu kental manis
- 1 sdm mayones
- 3 sdm mentega (kami pakai margarin Meadow Lea)
- 2 sdm minyak (kami pakai olive oil)
- 2 sdt daun bawang cincang
- 70 gram bread crumbs (kami pakai yang kasar secukupnya)
- 1/2 sdm maizena
- 1/2 sdt garam
- 1/2 sdm ekstrak vanilla (tidak kami pakai)

Cara masak:
1. Cuci lalu tiriskan udang, balur dengan garam.
2. Campur bread crumb dengan maizena di mangkuk, masukkan udang. Balur udang (tidak perlu ditekan, tidak perlu terlalu tebal).
3. Di wajan, panaskan mentega dan minyak hingga meleleh, goreng udang selama 3 menit sampai cokelat keemasan. Angkat dan tiriskan minyaknya.
4. Di panci, campurkan santan, susu UHT, dan ekstrak vanila. Aduk di atas api kecil. Tambahkan susu kental manis sambil terus diaduk sampai berbuih.
Jika sudah berbuih, masukkan cacahan daun bawang. Biarkan di atas api kecil sampai cairan berkurang sepertiganya.
Tambahkan mayones dan aduk sampai rata.
5. Masukkan udang ke saus (masih di atas kompor) dan aduk supaya sausnya meresap.
Setelah mendidih, matikan api dan angkat masakan. Sajikan panas-panas.

NOTE:
- Enak dimakan dengan nasi hangat. Teksturnya sangat creamy, ada beberapa orang nggak suka. Kami makan pakai cah sayuran supaya ada segar-segarnya. Kayanya dipakein nanas enak deh, lain kali mau coba ah.
- Bisa buat boost berat badan bayi (biasanya kan orang boost BB bayi dengan pakaikan butter, olive oil, susu UHT, dan santan di masakan MPASInya). Kalau anaknya belum makan table food, tinggal singkirkan bahan-bahan yang nggak dimakan si bayi (misalnya garam, susu kental manis, mayones). Saya sendiri merasa sedikit mayones yang dimasak nggak apa-apa buat bayi di atas 7-8 bulan. Maklumlah, ibu penganut WHO.
Jangan kuatir sama kolesterolnya, asal jangan keseringan juga yah hahaha... Kalo waswas ngasi ini ke anak, bisa kurangi santannya atau eliminasi juga beberapa bahannya. Hindari resep macam gini kalau keluarga punya riwayat kolesterol tinggi atau penderita penyakit jantung di usia muda.


Hasil akhir kurang cantik ya, burem hahaa..
Fotonya burem haha.. mohon maklum ya, lagi gendong anak ndut yang nggak bisa diem dalam kondisi lapar, jadi aja gemeteran.

Shopaholic Momma & Review Online Shop

Kayanya sejak jadi emak, tingkat ke-shopaholic-an meningkat drastis deh. Emang sih saya beli baju setaon sekali kalo yang lama udah pada belel ato robek-robek (trus yang belel dan robek dijadiin daster), beli tas kalo talinya udah putus (itu juga ga pernah yang bermerek dan malah seringnya dapet dikasih), sol sepatu diperbaiki di tukang sol bisa sampai dua kali setahun (makanya sepatu bisa awet 3-8 tahun). Make up? Lah muka cuma segini-gininya, pasrah ajalah cukup bedakan sama lipenan dikit biar ga terlalu pucat. Pokoknya irit deh kalau belanja buat pribadi, sekalian ngurangin sampah global *ceileee, sok iyee*.

Tapi, tapi, tapiii... semua itu berubah sejak datangnya si eneng kecil.

Awalnya aku cuma belanja kebutuhan dia yang basic aja macam baju sehari-hari dan popok (termasuk nyoba clodi). Trus ketika aku menjadi breastfeeding working mom, kok rasanya perlu beli printilan breastpump, botol, dot antikolik antibingput, ASI booster eta, plus baju menyusui dan jangan lupa bra menyusuinya. Ehh kok botol merk A nggak pakai plastik PP5, yuk ah beli botol merk B. Ehh kok mending botol kaca ya? Beli botol kaca merk C. Ih tutupnya kurang ok, beli botol merk D deh. Akhirnya beli juga peralatan buat memodif pump supaya bisa double pump. Sempat juga ngeces-ngeces ketika browsing media penyimpan ASI Medela dan Avent yang sophisticated abiiss. Dan hampiiirrr aja beli barang gaje macam penampung tetesan ASI. Addicted to breastfeeding, pokoknya!

Badai menyusui mereda, badai MPASI dimulai. Puji Tuhan ya nyokap tinggal di rumah jadi aku sadar diri dan megang erat-erat dompet. Godaan Avent steamer-blender, peralatan masak MPASI Beaba, dan barang-barang lucunya Boon, Munchkin, Tommee Tippee dll bener-bener ratjun sejati. Gitu kali ya perasaan Hawa menghadapi godaan si ular buat makan buah pengetahuan? In the end cuman beli lollipop ice tray yang buat bekuin ASI, kayanya asoy ya kalo si anak teething sambil cemilin es loli ASI atau jus buah.

Godaan lainnya adalah aksesoris dan baju-baju anak cewe. Yaowoh lucu-lucuuuuu! Pas masih hamil mah aku idealis, sampai ngomong ke suami, "Kita beli baju yang unisex aja ya, warna yang biasa aja. Gue OGAH ya anak kita pake pink mulu, apalagi bando segede gaban nutupin muka gitu." Yuuu yah yuuuk, makan tuh omongan lu Trid! Liat dress bayi langsung jerit, "Lucuuuu!" Liat bandana bunga, "Ih imuuuut!" Liat jumpsuit pink, "Mauuuu!" Liat sepatu boot bayi, "Waaaw lucu iniii!" Untungnya keluarga juga pada hobi beliin baju, jadi mak bapaknya masih lumayan irit. Tapi, tapi... kapan akuh bisa beliin baju yang sesuai seleraku doong? Hahaha. *minta digampar*

Ketika udah nggak ada keperluan sandang pangan papan yang diperlukan si eneng, harusnya udah dong shopping spree ini berakhir ya? Nggak lah! Si eneng mulai gede, mulai pingin ngenalin buku dan mainan. Harus yang edukatif dong yaa *sok iyeee*. Mulai deh berburuuu... nyari softbook, mainan edukatif, dll.

Sejak si eneng lahir pun, saya makin males beli groceries. Ribeett... Kalo cuma dikit-dikit masih oke lah, tapi kalo belanja bulanan kerasa ribetnya. Belom kelar, anaknya udah mau nyusu. Sekarang mah groceries pun aku belinya onlen hihihi...

Online shop mana aja sih yang jadi andalan selama 10 bulan ini?

1. ASIBayi.com

Aku tahu toko ini karena browsing cara modif Medela Swing supaya ga bocor, terus nemu blog ASIBayi. Ternyata tokonya emang jadi andalan seribu ibu. Akhirnya aku beli parts buat modif si Swing (selang Medela Lactina, membrane-cover-spring Unimom) total sekitar Rp 190ribu. Selain itu juga beli bra untuk mompa supaya bisa hands free (muahal, 400 ribuan, tapi lumayan berguna di kantor), botol kaca BKA buat simpan ASI (standar Rp 48ribu isi 8), botol kaca BabyPax buat perah-simpan-ngasih ASI (Rp 50ribu isi 3), krim telon Bebe Roosie (Rp 25rb) dan Mama Soya (Rp 30ribu). Sesudah itu pun aku masih beberapa kali lagi beli barang di sana, misalnya selang unimom, botol RBS, botol Pigeon, dll.
Produk: segala hal buat breastfeeding dan weaning (makanya paling sering dijadikan pembanding harga), mainan, clodi, baby carrier, sampai baby medicine dll.
Pemesanan via email. Responsif, tapi suka salah hitung harga, musti dicek and ricek ya, jangan lupa hehe… Barang nyampe sehari-dua hari setelah pembayaran, kena ongkir sekitar Rp 10 ribuan. Dia jaga kualitas barang banget, pokoknya kiriman selalu memuaskan dah.

Juaranya diskonan disposable diaper! Pertama kali bikin akun di sini demi Mamypoko promo Rp 50 ribu buat produk-produk tertentu. Lumayan buat yang Extra Dry M isi 46 biasanya min Rp 80 ribu. Pernah juga aku beli Goon tape L30 dan XL34 dengan harga per pak Rp 65 ribu (biasanya sekitar Rp 75 ribu). Sejak itu aku suka compare harga popok ke sini, dan emang Bilna ini salah satu situs andalan sejuta ibu. 
Produk lainnya adalah segala keperluan bayi (they have EVERYTHING) dan rumah tangga. Barangnya sih lucu-lucu, sayangnya mehoong! Tapi kalo lagi promo edyan, bisa dapet barang murah banget! Misalnya pake kode voucher BILNA-ARSY, aku bisa beli 4 pak Goon tape L34 seharga Rp 200 ribu aja, free ongkir pula! Pembelian berikutnya, aku dapat buku memori 1st year Gifthing, hand pump, sensor LPG, dan telon juga hanya seharga Rp 220 ribu. Setiap Senin-Selasa juga ada promo diskon 30% pakai credit card BNI; jadi pingin apply hihi...
Pengiriman max 3 hari (aku selalu pakai shippingnya, nggak pernah COD), free ongkir untuk pembelian minimal Rp 200 ribu. So far pengiriman sih cepat buatku (di beberapa daerah katanya suka lambat). Keluhanku cuma sekali, waktu mereka salah kirim barang dan syuseee banget ngontek CSnya. Email ga dibalas, telpon susah nyambungnya.

Sarana belanja groceries bulanan. Biasanya aku compare harga popok di Bilna sama Sukamart. Yang paling sering sih beli toiletries, detergen, pelembut, cairan-cairan pembersih, dan minyak goreng. Pokoknya yang berat-berat hihihi... Dicek-cek, harganya nggak jauh-jauh amat sama supermarket Giant Express; malah lebih murah kalo lagi promo. Misalnya minyak Tropical atau Filma Rp 10.000 seliter. Untuk pembelian Rp 350 ribu ke atas, free ongkir.
Pengirimannya akhir-akhir ini kacrut. Dulu maksimal 2 hari, sekarang bisa 4-5 hari. Pas kucek di kode pengiriman ternyata salah JNE Tangerangnya sihh... soalnya email notifikasi shipping dari Sukamartnya masih cepat. Pengiriman dari JNE Jakarta ke JNE Tangerang juga cepat. CSnya Sukamart juga responsif, pasti email pertanyaan dijawab dalam 24 jam, dan rata-rata tiap kutelpon langsung diterima.

Awalnya aku bikin akun Tokopedia karena mau beli ice gel gede yang 3 lekuk (ga nemu-nemu pas nyari di baby shop) seharga Rp 37 ribu dan cetakan buat bekuin ASI/puree Munchkin. Terus ketagihan deh belanja di sini, total kayanya udah lebih dari 30 item hahahaa... 
Setiap mau beli apapun, aku cek dulu harganya di Tokopedia. Kadang ditambah ongkir pun masih lebih murah dari di toko lain! Opsinya banyakkk banget karena ada banyak seller di sini; sampai nyesel dulu pas nyiapin wedding nggak tahu karena ternyata di Tokopedia banyak printilan yang dulu nggak kutemukan. 
Pembayaran juga aman karena kita transfernya ke rekening escrow si Tokopedia. 
Kualitas barang ya namanya juga online shop yaa... kadang bagus, kadang mediocre. Belom pernah nemu yang mengecewakan banget sih... Pokoknya setiap beli, cek dulu review terhadap toko dan barang tersebut.

Salah satu online shop kebutuhan bayi yang paling lengkap. Free ongkir ke Jakarta untuk pembelian minimal Rp 100 ribu. Bisa same day delivery kalau settle pembayaran sebelum jam 8.00 pagi. 

Nah yang satu ini nanti kureview terpisah aja baju-baju menyusuinya hehehe...

7. SweetMomShop
Khusus toko ini, pertama kali beli kudatangi toko fisiknya di Pluit, secara kami ngincer stroller Aprica dan pingin lihat langsung bentuknya. Toko ini kayanya satu-satunya deh yang ngasih diskon buat Aprica sebesar itu! Dan ternyataa... gile tokonya ini surga mainan! Hahahaa... Kalo bawa anak udah gedean ke situ mah ngeri deh, secara doi punya segala jenis mobil-mobilan yang 2-3 jutaan gitu! Dan ternyata mainan yang lebih murah juga ada. Selama setengah jam kami di sana, beberapa ortu datang nyari mainan V-Tech dll yang menurut mereka lebih murah di SMS ini daripada di ELC dkk. Berikutnya aku pernah beli mainan di toko ini via online. Interaksi by email dan pengiriman cukup cepat. Sayangnya mereka kurang update stok barang di website jadi banyak yang udah sold out.

Nah selain itu, aku pernah juga beli beberapa baju bayi di IG KururuTown dan Babyboo.littlefashionista Bandung, kaos kaki bayi di FB BebibuShop, tank top menyusui di EstilaMama.com (bahannya enak, adem dan lembut), topi-topi lucu di jualbajuanaklucu.com. Selebihnyaa... lupaaa hahaha! Pokoknya yang kusebutin itu yang menurutku kualitas barangnya dan servicenya oke.