27 January 2016

Baby L's Milestones : 16-17 months

Gara-gara saya kena hyperemesis, milestone Big Baby bulan lalu ga kepost deh hehehe... Digabungin aja deh sama yang bulan ini. Perkembangan fisik nggak kentara. Tinggi 81-82an cm, berat sekitar 12 kg (turun naik setiap teething). Gigi ada 14 biji (8 gigi seri, 4 geraham, 2 taring atas). Rata-rata setiap bulan tumbuh 2 dalam 2 bulan terakhir. Rambutnya udah mulai tumbuh dan jadi kaya emo style haha...

Asupan gizi
- Bosenan, menu makan musti ganti 3 kali sehari. Biasanya sih lahap kalau diajak makan di luar.
- Masih GTM setiap kali teething; bisa nggak makan sama sekali sampai kami stress nyodorin segala jenis makanan ke dia. Biasanya agak luluh sama buah-buahan dan es loli buatan kakeknya (cuma Yakult + probiotik bubuk gara-gara sejak Desember si eneng kena diare). Well, sebetulnya nggak bisa dibilang diare juga sih, cuma pup lunak dengan frekuensi sering (4-5 kali sehari) tanpa merah pantat ataupun keluhan dari si anak. Yang mengeluh itu mamanya hahahaa... Mbok ya lagi mual lemes parah gini, masih musti kebangunin jam 2 dan 4 subuh karena bocah pupup dan musti berusaha menidurkan lagi si bocah yang sehabis dicebokin malah cenghar dan minta main. Gile aje lu, Nak!
- Stop ASIP sejak pertengahan Desember dan frekuensi ngenyot enen pun semakin dikurangi. Big Baby pun sempat melalui masa-masa 5 STAGES OF GRIEF. Denial, berusaha minta ngenyot enen setiap melihat mamanya. Dikasih sih, karena ceritanya kan pingin weaning with love yah, yang mana teorinya 'jangan ditawarkan tapi jangan ditolak'. Anger karena makin lama ASI mamanya semakin seret. Bargaining, masih berusaha minta enen walau cuma 2-3 menit terus lepas sendiri (percuma, ASInya seret) dan narik tanganku ke kulkas minta Ultra. Depression; uring-uringan sepanjang hari, ngomel-ngomel tanpa alasan jelas. Ditambah lagi dia kena 'diare' aneh itu dan harus minum zinc dan probiotik. Awal-awalnya sih mau tapi lama-lama dia bosan dan ngamuuk! Makanya sampai pakai strategi ngasih probiotik dalam bentuk es. Sampai Acceptance tuh kayanya sekitar sebulan lah. Itu pun masih enen setiap mau bobo sih hahaha... Belom sukses WWLnya!
- Karena si eneng suka susah makan dan masih sangat suka nyusu, kami memberikan susu UHT Ultra plain (full cream). Puji Tuhan anaknya doyan. November (umur 15 bulan) masih fifty-fifty dengan ASIP. Desember udah full ASIPnya diganti UHT (nenen hanya kalau mau bobo). Waktu dia kena 'diare' aneh itu - sesuai saran temanku dr. Ayu Rono - UHTnya kuganti dengan sufor low lactose.
Gini kelakuannya waktu nyadar aku mau ngasih zinc hahahaha...

Verbal dan Kognitif
- Kemampuan verbal masih nihil, di kala teman-teman seumurannya udah pada ceriwis. Khawatir? Jelaass... Udah dilema kapan perlu ke klinik tumbuh kembang. Tapi dulu aku juga speech delay sih dan sekarang bawel-bawel aja tuh.
- Babbling mah ada, dan kadang niruin suara binatang. Kayanya bahasa hewani lebih menarik buat dia hahaha...
- Di sisi lain, dia mengerti percakapan kami. Suka nimbrung dengan isyarat-isyaratnya. Bisa ngajak kakek neneknya ke Giant hanya dengan isyarat (walau ribet) : tarik tangan kakek, tarik tangan nenek, ajak ke kamar, tarik baju di gantungan (maksudnya nyuruh kakek neneknya ganti baju dan ngamuk kalau kakek neneknya pura-pura nggak paham), tarik kunci motor kakek yang tergantung rendah, tarik lagi kakek nenek ke arah pintu dapur. Ribet amat ya, tapi dianya sih santai aja selama maksudnya tersampaikan hahaha...
Kalau ngajak jalan-jalan keliling kompleks, beda lagi caranya. Dia ke ruang makan ngambil bangku rotan yang khusus buat dipasang di depan pengemudi motor (tahu nggak bentuknya?) padahal bangku rotannya lumayan gede lalu dia panggil-panggil kakeknya "Uhhhh! Uhhhh!" Udah deh, bahagia banget dia dibawa muterin kompleks sama kakeknya.
- Udah mau dibacain buku walaupun rentang konsentrasinya masih sangat pendek. Aku baru ngucap opening, dia udah beranjak nyari buku lain hahahaa... Paling suka lihat boardbook binatang-binatang dan nyuruh kami niruin suara binatang yang dia tunjuk. Pernah dia nunjuk kupu-kupu lalu dibilangin sama kakeknya, "Kupu-kupu mah nggak ada suaranya." Mewek dong sejadi-jadinya! Sejak itu, kupu-kupu suaranya 'keplek-plek-plek' LOL whateva.
- Suka mukul lantai atau tembok kalau dia terpeleset atau kebentur. Papanya sempat parno, takut kebiasaan sampai gede nyalahin orang lain melulu. Hihi nggak dong, Pa, kan sambil diajarin bahwa yang salah itu dia sendiri.
- Lupa deh, udah disebutin belum ya di milestone 15 bulan? Si bocah udah hapal barang apa milik siapa, barang apa ditaruhnya di mana. Misalnya kita bilang, "Ini bukanya susah, musti pake gunting." nah dia bakal jalan ke dapur nunjuk-nunjuk tempat gunting. Kakeknya naruh spidol di atas lemari pun dia diam-diam lihat dan hapal, besoknya minta digendong ke atas lemari ngambil spidol.
- Lagi seneng berusaha pakai sendok sendiri tapi mama dan neneknya males kalau belepotan hahaha... Jadi cuma dikasi kalau dia mau makan buah, dan itu pun dibantu.
- Masih benci sama lift. Dia ga suka efek gamang ketika liftnya berhenti.
- Pura-pura masak begitu liat Masterchef Junior di TV.
Pembelaan diri: anaknya ga suka nonton TV ataupun gadget kok, cuma kakek neneknya kan nonton jadi kadang dia lihat kalau ada hewan atau anak kecilnya. Hahaha... tetep seharusnya ga boleh ya? Gimana doong...
- Kokolot begok. Kalau mau keluar kamar, ngecek AC udah mati belom. Kalau mau ke kamar, mainan di ruang keluarga dimasuk-masukin dulu ke box (kalau lagi eling).
- Kalau dibilang dede di perut Mama, dia langsung nepuk-nepuk dan kadang cium. Entah beneran ngerti apa nggak, semoga aja yaa.. Suka kubilangin 'Ini ada dede di perut Mama, nanti kalau dede udah gedean, dede lahir, keluar dari perut Mama, nanti bisa main sama kamu ya'. Pas kubilang 'nanti dede lahir, nangis owaakk owaakk', ehh dia ikutan mau nangis 'huuuu huuuu' gitu. Langsung kubilang 'tapi dede nanti seneng ketemu kamu, ketawa-ketawa', langsung dia ngekeh-ngekeh. Ini anak beneran ngerti kaga yah?

Motorik
- Jalannya udah lancar, walau masih suka meleng dan kadang rusuh jadi kepeleset sendiri. Udah bisa undakan kecil juga misal undakan dapur setinggi 7 cm-an. Kalau naik turun tangga masih musti pegangan. Jalan di kasur empuk juga udah mulai stabil.
- Jalan mundur juga udah bisa.
- Jalan sambil nendang bola (tapi biasanya masih pingin pegangan tangan).
- Udah mau main menyusun donat atau shape sorting tapi sekali nyusun aja, abis itu simpan dan ganti mainan lain. Nasibbb punya anak bosenan.
- Kelihatannya lebih tertarik ke kegiatan yang membutuhkan ketelitian, misal berusaha memasukkan plug earphone ke handphone, memasukkan ujung pensil ke lubang kecil di mainan (main montir-montiran). Kalau udah gini, aku bersyukuuur banget colokan listrik di rumah semua ada penutupnya *lap keringat dingin*.

Social Skill
- Ramah kalau sama yang udah sering ketemu, mau dadah dan kadang senyum. Yep, masih jutek banget kalau di luar rumah.
- Tapinya penakuuuut banget kalau sama orang baru, apalagi yang udah ubanan.
- Kalau sama sesama anak kecil, dia suka dan pingin ngajak main bareng walau dengan muka lempeng.
- Udah mau jalan sendiri di mall, apalagi kalau ada hal yang menarik (misalnya live music) atau anak-anak lain.

KPSP 18 bulan :
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan. YA
2. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? TIDAK
3. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? YA
4. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? YA
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali? YA
6. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan. YA
7. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung? YA
8. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk? YA
9. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda? Kadang YA, kadang TIDAK
10. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah? TIDAK alias tidak pernah dibiarkan megang gelas sendiri sih hahaha... Yasud ini PR berikut.

04 January 2016

Second Pregnancy - First Trimester

Kalau di first pregnancy minggu keenam aku udah mulai mual, di second pregnancy ini mulai mualnya di minggu ketujuh.

Kalau di first pregnancy mualnya dibagi 3 kategori: mual, mual banget, mual-sampe-KO. Nggak pernah nggak mual. 24/7 alias 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Dari minggu keenam sampai lahiran di minggu ke-36. Kalau di second pregnancy ini (so far) masih ada moment nggak mualnya walau cuma sedikit.
Rekapan minggu ke-7 : fine, agak mual, mual lemes, agak mual, fine tapi LAPAR-BERAT-GILAAK, agak mual, fine tapi lapar melulu.
Minggu ke-8: lapaarrr... lapaaarrr... abis makan pun masih lapar! Porsi makan udah kaya kuli lho. Abis dinner masih lanjut nyemil semangka, sirsak, keripik kentang sebungkus gede, dan masih ga bisa tidur karena lapar hahaha.
Minggu ke-9: tepar gara-gara mual!!! Pengennya tidur aja, lemes!
Minggu ke-10: masih tepaarr.... susah makan.
Minggu ke-11: mulai bisa ngantor tapi masuk siangan saking parahnya kalau pagi. Sempat ngeflek dan diomelin dokter. Ternyata ada pendarahan dalam. Noooo!
Minggu ke-12: hyperemesis lagi. Ga makan, lapar. Makan, mual & muntah. Serba salah pokoknya haha...
Minggu ke-13: kurang tidur gara-gara si sulung diare 2x tiap subuh, ditambah masih mual. Seru lah hahaha... Puji Tuhan fleknya udah berhenti.
Minggu ke-14: Muntah mulai berkurang frekuensinya, tapi kontraksi jadi makin kenceng.

Tiap hamil nih mualnya kembung-kembung dan enakan kalau burping gitu. Aku dari kecil agak fobia muntah (rasanya geli sendiri aja gitu) jadi susaaah banget muntah walaupun pingin. Kayanya kalau muntah kan enak ya jadi legaan, tapi sayangnya di first pregnancy aku ga bisa samsek (kecuali ketika tak tertahan lagi)... Puji Tuhan di second pregnancy udah mulai bisa munmun walau bikin cape, lemes, dan perih. Dan di semua pregnancy, asam lambungku menggila.

Kalau di first pregnancy aku susah makan karena males keluar rumah, males masak (bau bahan makanan bikin eneg), sering ga ada nafsu makan, dan delivery service di sekitar rumah sangat terbatas (belum ada layanan beli makanan dari Gojek), di second pregnancy ini makan melulu soalnya ada mama yang nyiapin dan kalau mualnya ilang, langsung LAPAR BERAT. Tapi abis makan ya mual lagi hahaha... First pregnancy pernah sih beberapa kali mama ngirim makanan beku (paling kuingat supnya, favorit sih) dan setiap ke Bandung bekelin makanan hahaha... Mertuaku juga dulu ngirim makanan dari Denpasar, kali ini ngirimin mangga hasil kebun seabrek! Seminggu nggak abis-abis dimakan berempat hahaha...

Kalau di first pregnancy aku mendadak claustrophobia dan agoraphobia, di second pregnancy ini baru kerasa agak claustrophobic sedikiit. First pregnancy juga aku parno banget. Lihat kucing aja langsung tahan napas, apalagi papasan sama bangke tikus pas naik ojek hahahaha... Lebay abis ya.

Kalau di first pregnancy kayanya nggak pernah kram atau kontraksi perut sebelum usia kandungan sekitar 20 minggu, di second pregnancy ini dari minggu keempat udah suka kram atau kontraksi ringan. Kayanya sih efek nyusuin dan mompa juga sih. Sejak minggu ke-8 kontraksinya menghilang, tapi malah jadi mual haha... Muntah berkurang di minggu ke-14 tapi kontraksinya muncul lagi dan makin kuenceng!

Cek kehamilan kami lakukan di akhir minggu ke-7 ke dr. Joel Juanda, SPOG di Carolus karena kebetulan doi praktik hari minggu dan denger-denger doi sangat mengusahakan normal. Dan betul aja, pas diceritain riwayat lahiran pertama, katanya 36 w pecah ketuban mah masih bisa normal. Huhuuuu... Dia sendiri nggak bisa menjanjikan VBAC buat anak kedua ini, karena banyak syarat yang harus dicek belakangan, misalnya ketebalan jahitan rahim minimal 2 mm dan berat bayi tidak boleh melebihi 3,5 kg. Aku cuma dikasi Folamil sama Hi-Bone dan nggak ada pantangan apapun. Lucunya nggak dikasih tahu kapan musti balik lagi, mungkin 30 hari sesuai jumlah vitaminnya kali ya. Dokternya juga nggak komen apa-apa pas kubilang aku masih nyusuin. Walau hitungan tanggal udah hampir 8w, USG transvaginal menunjukkan ukuran si bocah masih 0,5 cm (sekitar 6,5w). BTW tipe dokternya nggak banyak ngomong. Santai gitu. Suami dan aku sih belum ngerasa apa-apa soal dokternya, biasa aja.

Di usia kehamilan menjelang 11w, kami ke dokter lagi karena mualku udah ga ketulungan. Kami nyari yang dekat aja yaitu dr. Rahmedi di RS Omni Alsut. Image dokternya: oke! Aku pernah ketemu beliau di kelas kehamilan dulu, tapi baru kali ini check sama dia. Orangnya blak-blakan. Aku diomelin karena kurang minum. Dipuji karena banyak konsumsi protein. Disuruh jangan bergantung ke obat mual tapi dikasi juga sih satu strip Ondansetron. Trus katanya hati-hati karena harusnya umur segitu udah ga ngeflek, dan di USG memang nampak pendarahan ringan. Aku disuruh perbanyak minum dan dicek lagi dalam 30 hari buat pantau baby karena sekarang ukurannya baru 23 mm (standar usia 9w) padahal berdasar kalender harusnya udah hampir 11w. Hiks little baby, tumbuhlah sehat kaya kakakmu yaa...

Kemarin memasuki 15w, kami cek lagi ke dr. Rahmedi. Pendarahannya udah ilang. Aku minta dibekelin Hystolan in case ngeflek lagi karena di apotek dekat rumah unavailable. Ukuran si unyil udah lumayan sesuai umurnya yg 14w : 7.6 cm. Beratku udah naik 2,5 kg. Bentuk kepala, rahang, jari, tulang punggung bagus kata si dokter, dan jantungnya juga bagus. Katanya sih kemungkinan cowo tapi aku ga terlalu ngarep, toh baby girlku juga sempat dikira cowo sama dokter hahaa... Puji Tuhan hasil cek kemarin bagus. Aku diingatkan bahwa konsumsi protein tinggi memang penting tapi harus diimbangi sayur dan buah untuk mencegah efek buruk protein ke badan. Siap, dok! Lha ini aku tiap hari minum sari jeruk atau jus MamaRoz karena mual kalau minum air putih.

Ngidam so far: brownies panggang Prima Rasa yang rum raisin; Taokaenoi rasa tomat dan tomyam goong, popcorn, bakso sapi, kerupuk aci tutung, sayur asam, sup bikinan Mama, ayam goreng, pasta tomat, baked tomato. Banyak amat yak hahaha... Soalnya begitu terpenuhi ya besoknya udah berubah lagi ngidamnya hahaha...  Semua kesampaian kecuali brownies rum raisin (tapi sekarang udah ga pingin sih, jadi mungkin bukan ngidam ya namanya) thanks to my devoted father and mother yang sabaaarr banget ngurusin aku dan baby L (yang kadang harus dipancing buat main di luar kamar instead of gangguin mamanya yang mual). Tanpa mereka mah walahualam deh gimana nasib kami.