05 June 2015

Beginner's Review: Young Living Lavender, Lemon, Fennel Essential Oil

Yuuukkk lanjuuutt... Batch kedua essential oilku dah tiba bulan lalu dan pastinya langsung kalap dicoba dong.

1. LAVENDER (Lavandula angustifolia)

Essential oil sejuta umat dengan sejuta manfaat. Antiviral. Antibakteri. Antioksidan. Calming effects and curing insomnia. Salah satu oil yang dinyatakan aman buat babies, bumil, dan busui. Oil ini kupakai neat (ga didilute).

So far udah dipakai buat:
- Ngoles bentol si eneng bekas gigitan nyamuk. Cepet kempes dalam itungan jam (biasa bentol si eneng lama sembuhnya) dan besoknya udah ga berbekas.
- Diffuse malem-malem supaya enak tidur dan untuk membunuh kuman. Baunya kurang kecium sih menurutku (kebiasaan diffuse Thieves yang baunya nyengat) jadi musti netesin lebih banyak (sekitar 7 tetes buat 2 jam alias setengah wadah Dewdrop). Not my fave smell karena emang nggak gitu suka floral scents. Besokannya si baby ngantuk terus seharian (gatau deh efek lavender apa kecapean abis dari luar kota hehehe). Setelah beberapa kali diffuse, kayanya lebih ngefek di aku jadi ngantuk banget tapi biasa aja di si baby.
- Ditetesin di krim perawatan muka. Level dompet belom nyampe SKII jadi masih di lepel-lepel L'Oreal sajalah... Rasanya? Biasa aja siihh hahaha... Katanya sih bisa ngurangin keriput, jerawat dan bekasnya. Efek pemakaian sekitar sebulan (tapi kadang kelupaan): lumayan cepet ngeringin dan ngempesin jerawat. Update sesudah pakai 3 bulan: lumayan banget ngurangin bekas jerawat; walau masih nyisa merah-merah tapi nggak korodog alias kasar lagi.
- Krim muka + lavender tersebut kuoles ke kelopak mata pas kena bintitan, dengan logika kalo lavender tuh antibacterial dan bintitan tuh disebabkan bakteri (bukan karena ngintip loh ya)! Besoknya langsung kempes dan nggak gatel lagi. Tapi musti ati-ati olesnya jangan sampai masuk mata.
- Dioles ke tangan si mama yang menderita trigger finger setiap malem sebelom tidur. Ga berhasil euy, level sakitnya udah parah sih.
- Dimasukkan ke botol roll-on, dioles di kulit si mama yang gatal-gatal efek post-menopause. Katanya kerasa enakan banget, tapi pemakaiannya musti agak sering.
- Kumur-kumur waktu sakit gigi dan halitosis. Entah kenapa sakitnya, mungkin karena gigi bungsu mendesak maju lagi, atau panas dalam, atau ga sengaja gigit makanan yang keras jadi luka. Sakitnya ga seberapa tapi bau mulut tuh momok banget buatku, tengsin kan ya kalo ngomong sama orang lain. Abis kumur air matang + 2 tetes lavender oil, mulut langsung seger dan sakit giginya berangsur hilang. Tapi ya napas jadi kaya Tante Susana yah bau kembang hahaha...

Yang belum dicoba:
- Dicampur ke tonik rambut buat nebelin rambut dan ngurangin rontok. 
- Membantu gejala alergi dan sinus (dioleskan ke affected areas, nasal passages, temples, forehead, back of the neck, between the eyes) juga gejala batuk, sakit tenggorokan, asma ringan (dioles di leher dan dada). Diffusing helps, too, katanya. 
- Mengurangi mabuk karena perjalanan.

Kegunaan lain:
- Membantu menyembuhkan luka dan menghilangkan atau mengurangi bekasnya (gigitan serangga, luka bakar, sunburn, goresan, diaper rash), benjol atau memar, iritasi kulit, dan jamur. Catatan: sebaiknya tidak digunakan pada luka yang dalam (kulit terbuka, daging terekspos).
Bener juga, pernah kuoles di bekas luka kena sterilizer panas. Besoknya langsung kering dan mengelupas.
- Insect repellant.
- Pelembab kulit dan bibir. Bisa diteteskan ke produk perawatan tubuh mulai dari rambut sampai ujung kaki.
- Massage oil, diffuse untuk spa, bath oil atau bath salt. Efeknya menenangkan, menghilangkan pegal, mengurangi ketegangan otot dan rasa sakit.
- Dioles ke perut untuk meredakan nyeri menstruasi. Ga pernah sakit mens jadi belum dicoba.
- Menghilangkan bau badan.
- Meningkatkan konsentrasi.

lavenderoil

PS: sudah disertai update penggunaan selama beberapa bulan.


2. FENNEL (foeniculum vulgare)

Kegunaan: antiseptik, laxative, diuretic, galactogogue (penambah ASI), lung and kidney support and to balance the female reproductive system.
Yang ini kupesan buat nambahin produksi ASI yang makin menurun. Sejak baby umur 8 bulan, produksi perahan jadi 400-450 cc sementara kebutuhan masih 5x 100 cc. Dengan peditnya kuirit-irit aja ngasi si eneng sebotol jadi 70-90 cc sambil doa-doa dia mau makan banyakan. Walau sebenernya nggak apa-apa juga kalo ternyata harus dioplos sufor, tapi kupikir mending coba dulu ningkatin produksi aja sebelum menyerah. Harga fennel ini kan Rp 385.000an bisa dipake beberapa bulan sedangkan harga sufor Rp 200-300an cuman itungan harian-mingguan. Lagian takut akunya jadi makin males mompa kalo udah anak udah telanjur kena sufor, aku pemalesan sih *sigh*...

Pemakaian yang dianjurkan buat ningkatin ASI: topical 2-3 tetes di area PD sambil dipijat 3 kali sehari, internal minum 2-3 tetes tiga kali sehari, dan inhalasi. Yang topical kulakukan neat (tanpa dilute) tapi musti ati-ati juga kalo kena area puting dan areola langsung pedes! Takutnya keisep si baby juga. Baunya emang kaya bumbu rempah jamu gitu. Demi anak, rela deh diriku bau encim-encim dilirikin penumpang bus hahaha... Minumnya aku tetesin ke air suhu ruang dulu di gelas beling. Nggak sepedes Thieves. Rasa awalnya pait tapi after tastenya enak, agak manis. Bittersweet gitu jadinya, kaya kehidupan (halah).

Pemakaian pertama Senin pagi : minum 3 tetes + oles masing-masing PD 1 tetes. Senin siang oles-oles lagi. Perahan cuma 400 cc (biasa kalo menjelang menstruasi emang produksi ASI cuma segitu). Malem oles-oles dan minum 3 tetes.
Selasa pagi oles-oles dan minum 3 tetes. Mulai kerasa efek samping: HAUS melulu! Siang oles-oles. Perahan 470 cc. Malem kelupaan karena teler (hari pertama siklus bulan).
Rabu pagi, siang, malam oles-oles dan minum 3 tetes. Perahan 480 cc.
Kamis pagi, siang, malam oles-oles dan minum 3 tetes. Perahan 480 cc.
Jumat pagi, siang, malam oles-oles dan minum 3 tetes. Perahan 480 cc.
Sabtu pagi, siang, malam minum 3 tetes. Nggak sempat pumping, nyusuin langsung.
Minggu pagi, siang, malam minum 3 tetes. Subuh sempat mompa 100 cc karena si unyil dah kekenyangan minum dari 1 nenen dan aku ngerasa perlu ngosongin yang satunya. Tumben lho... biasanya si eneng sanggup ngosongin dua-duanya.
Senin pagi, siang, malam minum 3 tetes. Perahan 460 cc. Mompanya sering kedistract kerjaan.
Selasa pagi, malam minum 3 tetes. Hari libur jadi cuma sempat mompa 80 cc pagi-pagi.
Rabu pagi, siang, malam minum 3 tetes. Perahan 480 cc.
Kamis pagi, siang, malam minum 3 tetes. Perahan 400 cc. Lagi banyak pikiran banget! Hahaha... Terbukti imbas pikiran lebih besar daripada fennel.
Jumat udah nggak pake fennel, perahan dapet 500 cc. Kenapa nggak pakai fennel lagi? Karena pemakaian udah 10 hari, kustop dulu pemakaian fennelnya. Menurut beberapa sumber, fennel ini mengandung Trans Anethole dan sebaiknya setelah 10 hari, pemakaian dihentikan sementara waktu untuk mencegah gangguan hormon yang bisa mengakibatkan kanker. Fennel juga harus dihindari perempuan hamil dan penderita kanker dan tumor. Nah aku kan ada polip mulut rahim jadi serem juga... Ntar aja pake fennel lagi kalo menjelang menstruasi lagi.

Kesimpulan: penggunaan fennel selama masa menstruasi cukup membantu menaikkan jumlah perahan; yang biasanya 400 cc menjelang dan selama mens jadi 480an. Lumayan banget. Tapi tetep musti dipompa dengan rutin setiap 2 jam dan kondisi jiwa raga musti bagus hehehe...

Kegunaan lain: 
- Membantu mengatasi kembung, konstipasi dan kolik.
- Detox dengan cara diminum 1-2 tetes, 2-3 kali sehari. Oles di kaki di vitaflex untuk area liver dan pankreas. Efek samping: sering pipis dan haus.
- Membantu siklus menstruasi yang tidak teratur.
- Expectorant (mengeluarkan lendir).
- Mengurangi obesitas dan anoreksia, nausea, muntah, cegukan, dyspepsia, rematik. 
- Mengurangi keriput dan selulit dengan cara dioleskan (boleh campur ke krim perawatan). Juga bisa membantu menghilangkan memar.
- Mengatasi kencing batu dengan cara pijat 1-2 tetes (diluted for sensitive skin) di area tersebut 1-2 kali sehari.

fennelessentialoilinfographic


3. LEMON (Citrus limon peel oil)

Manfaat: stimulasi (pada jumlah sedikit) atau calming (pada jumlah lebih banyak), carminative, anti-infection, astringent, antiseptic, disinfectant, and antifungal properties. Termasuk oil yang cukup aman untuk babies, tapi hati-hati karena ada efek keras di kulit (seperti kalau kita maskeran pakai air lemon, kebayang kan?) jadi sebaiknya dipakaikan di telapak kaki dan didilute dulu untuk newborn.

Kegunaan lain :
- Mengurangi stress dan rasa lelah, menurunkan demam, menyembuhkan infeksi. 
- Detox dan meningkatkan imunitas dengan diffuse dan diminum.
- Mengatasi insomnia.
- Mencerahkan kulit (tapi hati-hati kalau kena sinar matahari bisa mengakibatkan bercak-bercak di kulit). Kebanyakan orang pakai buat krim malam. Aku sih jaga-jaga aja, nggak mau pakai lemon oil di muka. Sayang bok, kulit putih gini *kemudian ditabok*.
- Mengurangi gejala asma (dengan inhalasi).
- Mengatasi obesitas (menurunkan napsu makan). Nah boleh nih ntar kalo udah nyapih, diet sering-sering pake lemon oil hihi...
- Meningkatkan hair conditions (menumbuhkan rambut, menghilangkan ketombe).
- Mengatasi masalah perut (gas, mual, maag, keram).
- Membersihkan kerak dan kotoran di rumah. Mayan menarik nih, ntar mau kucoba ah.

Yang udah dicoba baru diffuse di kamar dan kantor aja buat bunuh kuman pilek yang muter terus gara-gara ventilasi buruk. Lemon oil bisa meningkatkan imunitas selama masa pencegahan penyakit (ngirit Thieves hehehe). Enak baunya seger, tentunya nggak semenyengat pengharum ruangan macam Glade lemon ya. Kalau di rumah aku diffuse pas weekend atau pagi-pagi, karena takutnya kalo dosisnya nggak tepat, babyku malah ON semaleman hahaha... Musti trial and error dulu nih soal dosisnya.

Pemakaian lain: teteskan 1-2 tetes di masker kain yang kupakai waktu berangkat ngantor (maklum lah ya pengendara ojek dan bus). Sukses mengurangi meler alergi di pagi hari dan aku suka baunya yang seger. Kalau gejala pilek mulai menyerang (pusing, bersin-bersin, meler) juga aku langsung enakan sesudah 15 menitan menghirup bau oil lemon ini.


lemonoil

Segitu dulu ya, kalau nanti ada efek dan kegunaan lain, ntar diupdate.

No comments:

Post a Comment