13 May 2015

Beginner's Review: Young Living Peppermint & Thieves Essential Oil

Sejak hamil, aku suka baca tentang perawatan keluarga dengan cara organik di blog-blog mommies bule dan buanyaak banget yang pake essential oil. Setelah join forum di Indo, ternyata orang Indo pun udah banyak yang pakai. Kebetulan salah satu ibu di birth clubku join member Young Living, jadilah kucoba.

Mengingat harganya yang cukup mihil (Rp 200ribuan s.d. jutaan per botol isi 15 ml!).... aku belinya nyicil dulu sedikit-dikit hehehe... Lagian akunya dari dulu sceptical juga sama aromaterapi; masa iya sih bau-bauan bisa ngobatin penyakit? Dan banyak oil yang katanya ga aman buat baby jadi kupikir mau pakai sendiri dan buat suami aja dulu. Peppermint untuk bantu masalah pencernaan (diare atau konstipasi) dan flu. Thieves blend buat flu.

In the end, ternyata mindsetku yang salah. Essential oil dan aromaterapi bukanlah obat! Tapi betul efeknya bisa membantu kinerja tubuh kita, misalnya buat meningkatkan imunitas, bikin rileks, dsb. Itu pun cocok-cocokan sama kondisi tubuh tiap orang. Kemudian setelah pakai, aku pun ketagihan dan malah terpikat menggunakan essential oil buat si baby karena faktor 100% naturalnya. Mana ratjun dari mommies di birth club pada okey pula testimoninya!

TAPIIII.... nget inget, penggunaan ke anak-anak tuh musti hati-hatiiii sekali! Iyalah yaa... 1 tetes essential oil itu bisa dibuat dari ratusan kg tanaman tersebut, gila kan? Makanya orang-orang bilang essential oil tuh bukan sekedar saripati tumbuhan itu tapi juga jiwanya *woooww dalem*. Efeknya juga dahsyat. Takutnya kita alergi atau ga kuat sama efek tanamannya, malah jadi masalah. Jadi untuk jaga-jaga, semua essential oils kudilute dulu pakai EVOO sebelum dicoba (baik buat dewasa maupun si baby). Situs YLnya aja bilang 'start low and go slow' jadi LESS IS BETTER! Menurut beberapa blog naturopathy dan aromatherapist ternama (duh males sebut satu-satu hahaha), pemakaian essential oil memang sebaiknya sedikit-sedikit aja. Beberapa bahkan sangaaatt hati-hati dengan pembatasan umur buat pemakaian EO. Penggunaan inhalasi aja ga boleh, apalagi topical dan internal.

Nah soal penggunaan inhalasi, YL essential oil ini semuanya bisa digunakan buat aromaterapi. Yaeyalah ya... Cara ini termasuk aman, irit (karena cukup pakai 5-7 tetes buat 4 jam), dan efisien (seisi ruangan dapet manfaatnya). Katanyaa... EO sebaiknya pakai cold mist diffuser dan jangan kena panas karena bisa rusak. Kebetulan ada kenalan jual murah Dewdrop YL diffuser seharga Rp 900 ribu sajah. Langsung beliii! Toh emang ada wacana beli humidifier, jadi sekalian lah yang multifungsi. Malah kalo kita diffuse EO yang antiviral, bisa jadi air purifier juga!

Berikut ini beberapa essential oil yang saya sudah coba dan testimoni saya sebagai user non-seller.

1. PEPPERMINT oil (mentha piperita).
Kegunaan: mengatasi masalah pencernaan dan sakit kepala, meningkatkan energi dan konsentrasi, antiviral dan antibacterial, menekan napsu makan (walau di aku malah bikin lapar hahaha), dll. 
 Pemakaian yang pernah dilakukan:
- Topically: dilute 5-7 drop dalam 20 ml EVOO lalu diolesin ke punggung suami pas dia ga enak badan kena gejala pilek. Doinya sih gapapa, akunya yang masalah. Besoknya produksi ASI berkurang sebotol hahaha... Jadi busui mending ati-ati, walau ga semua busui kena efeknya, tapi peppermint emang bisa nurunin produksi ASI. Sejak itu aku ga berani oles-oles.
- Aromatically: diffuse 3 drop selama 1 jam buat bunuh kuman. Enaaak banget, bikin kamar wangi. Walau sebetulnya efeknya menyegarkan tapi kami pules-pules aja tuh diffuse ini malem-malem.
- Internally: belum.

2. THIEVES 
Blend of Clove (Syzygium aromaticum) bud oil, Lemon (Citrus limon) peel oil, Cinnamon (Cinnamomum verum) bark oil, Eucalyptus (Eucalyptus radiata) leaf oil, Rosemary (Rosmarinus officinalis) leaf oil.
Kegunaan: antiviral, antibacterial, meningkatkan imunitas, energizing, dll.
Pemakaian yang pernah dilakukan:
- Topical: dilute sampai 1% (0,5 ml atau sekitar 20 tetes dalam EVOO 50 ml) buat si bocah, dioles di telapak kaki. Sebenernya menurutku sih ga terlalu panas, tapi jaga-jaga aja karena beberapa sumber menyarankan buat tidak menggunakan Thieves buat anak di bawah 10 tahun (topical maupun aromatically). Kenapa? Karena kandungan 1,8-cineole dalam Rosemary dan Eucalyptus bisa mengurangi fungsi pernapasan pada anak-anak yang sensitif dan karena efek panas dari Clove dan Cinnamon Bark. Tapi aku masih berani pakein di si unyil (pemakaian pertama tetep didilute dulu sih) karena minyak kayu putih pun sebetulnya ada 1,8-cineolenya dan si unyil kuat-kuat aja tuh. Rosemary sendiri sebetulnya aman buat babies, tapi harus didilute. Aku dan bapaknya juga nyoba pakai di telapak kaki sebelom bobo ketika sekeluarga kena pilek. Kalo menurut kami mah, yang neat (tidak didilute) pun nggak kerasa panas. Masih lebih panas minyak kayu putih.
- Aromatically: Panduannya mah diffuse selama 15 menit, tiga kali sehari buat pencegahan penyebaran virus. Aku pakai 3-4 tetes Thieves plus 2 tetes peppermint buat diffuse 1 jam, tiga kali sehari karena virusnya terlanjur nyebar. Pertama kali diffusenya pas si bocah ga di kamar karena alasan di atas. Begitu anaknya keliatan ga kepengaruh sih diffusenya pas dia mau bobo biar kehirup juga sama dia. Baunya kenceng, mungkin karena kandungan cengkehnya. Pokoknya kaya rempah-rempah gitu. Aku suka, paksu biasa aja, mamahku bilang bau hihii...
- Internally: Nah saking udah putus asa sama pilekku, nekad kuminum 1 tetes pake aer anget. Bener lho enakan. Ada 1 blog yang bilang emang ginilah metode tertokcer yang dia cocok kalo flunya udah terlanjur menyerang. Sebulan kemudian, suamik gejala batuk. Kusuruh minum juga setetes pake aer anget (walo sambil ngernyit-ngernyit) pagi-pagi. Bener tuh seharian ga batuk lagi.

Salah satu kejadian sekeluarga kena pilek dan diterapi Thieves:
Minggu tgl 3 suami mulai ga enak badan karena kurang tidur, berlanjut sampe minggu depannya, yang mana tgl 9 bocah mulai meler-meler dan tgl 10 malem aku ikutan meler. Itu tuh lagi di luar kota dan ga bawa EO. Yasud bocah dicekokin Kehongsan doang, mak bapaknya minum vit C dan imboost. Tgl 11 mulai diffuse-diffuse dan oles-oles Thieves, tgl 12 aku tepar dan cuti, trus malem aku minum setetes Thieves. Bocah sih untungnya dah sehatan (tapi masih kami kasi Kehongsan dan oles Thieves di telapak kakinya sebelum bobo malem). Tgl 13 udah bisa kerja walau masih agak lemes dan tgl 14 kami semua udah sehat. Lumayan banget lah, biasanya aku musti cuti 2 hari dan baru sembuh total 10 harian walau minum obat flu.
Kesimpulan: next time Thievesnya musti mulai kudiffuse begitu musim penyakit tiba dan oles-oles begitu kurang tidur dan kecapean. Bocah juga musti diolesin sebelom bepergian atau begitu mak bapaknya ga enak bodi. Maklum cosleeping, gampang nular.

Berdasar 2 bulan penggunaan EO, aku nyadar kalo aku MUSTI BANYAK RISET dan hati-hati soal pemakaiannya. Kemasannya yang munyil dan praktis bikin produsen ga bisa mencantumkan efek samping dan kegunaan masing-masing oil dengan lengkap (misalnya kedua oil di atas tidak disarankan dioles di dada dan dekat hidung anak-anak). Berikut beberapa situs tempat aku belajar soal EO:
- learningabouteos.com milik Lea Harris (ceritified aromatherapist)
- thehippyhomemaker.com milik Christina Anthis (calon aromatherapist)
- growingupherbal.com milik Meagan Visser (housewife with nurse education)
Mereka kebanyakan ngikutin sarannya Robert Tisserand dalam safety usage of EO, jadi batasan umur dan dilutionnya juga ketat banget (kaya soal Thieves ga dipake anak di bawah 10 tahun ituuh). Akhirnya sih balik lagi ke kitanya ya. Kaya yang kupikir soal bocahku udah biasa sama minyak kayu putih (yang juga mengandung 1,8-cineole) jadi ndak apapalah kupakein Thieves yang didilute. Itu pun di telapak kaki. Dan untungnya emang anaknya kuat.
Mereka juga menyarankan penggunaan EO tidak dilakukan secara terus menerus (long and continuously). Yang ini aku setuju. Seperlunya aja dan kasi rehat setelah pemakaian selama beberapa hari.

Nah gara-gara mereka juga, aku jadi pesen lavender dan lemon buat si kecil! Dua oil itu termasuk 'must have' karena termasuk aman buat babies dan buanyaak banget kegunaannya. Aku juga pesan fennel buat banyakin ASI. Lagi nunggu kirimannya tiba (padahal ya belom bayar juga) hehehe...

No comments:

Post a Comment