24 July 2015

MPASI Usia 9-10 Bulan

Pengalaman perkenalan baby Euis ke MPASI (start 6 bulan, all home-made) bisa dibaca di sini. Waktu umur 7 bulan, dia mulai teething dan MPASInya mulai ngaco jadwal dan porsinya. Ceritanya bisa dibaca di sini. Pengalaman MPASI sejak usia 8 bulan (yang juga masih ngaco jadwal dan porsi makannya karena teething nonstop) bisa dibaca di sini.

Di umur 9-11 bulan, si eneng masih terus teething dan susaah banget dikasih makanan bayi. Bubur saring, bubur ga disaring, nasi tim, nasi biasa semua dilepeh. Maunya ngejambret makanan orang dewasa. Diajak makan bareng juga dia langsung nyadar kalau makanan dia beda sama kami. 
Strategi 1: kasih garam sedikit di buburnya start umur 9,5 bulan. Sedikiiiit banget. Berhasil beberapa saat saja.
Strategi 2: bikinkan pasta pakai keju dan saus daging. Enaaak banget, tapi anaknya ga suka pastanya. Cuma dibenyek-benyek pakai tangan. Disuapi juga malah ngamuk.
Strategi 3: kasih makanan yang sama dengan kami, tapi nggak digarami atau hanya digarami sedikit. Anaknya tetap moody, kadang mau kadang kaga.
Strategi 4: buat makanan yang bisa dia pegang, misal baso ikan+udang atau ayam giling yang dibentuk gumpalan. Berhasil sebentar, tapi akhirnya dia tetap pingin ambil makanan dari piring kami.
Akhirnya start umur 10,5 bulan dia kami biarkan makan table food (including kentang dan ikan goreng asal yang goreng sendiri di rumah dan pakai minyak baru; kan bayi butuh lemak buat pembentukan otak hahaha... cari pembenaran). Lumayan, makannya jadi membaik walaupun sedang teething, apalagi kalau dia dibolehin megang sendiri makanannya. Ya lumayan sih, neneknya jadi nggak repot masak bubur atau nasi tim hahaha... Jadi ternyata dia maunya pegang makanan sendiri sambil disuapin juga dari piring kami. Yaelah Nak...

Tekstur
Maunya yang bisa dikunyah, tapi kalau terlalu keras atau alot juga belum bisa. Giginya kan baru 6 gigi seri. Masih susah ngunyah buat melumat batang sayur dan gorengan yang alot.

Makanan non homemade
Oya, selewat umur 9,5 bulan juga kadang kukasih sedikit makanan yang kami makan di restoran.
9,5 bulan: cuilin ayam panggang IKEA yang nggak kena saos, kacang polong, dan jagung.
10 bulan: baked tuna sushi, california roll sushi (tapi nggak sama norinya dan cuma sekali aja ngasihnya pas kami ke Sushitei).
10,5 bulan: casaopao (nggak sama isinya, cuma kena dikit isiannya), ayam gulai, ikan goreng, cah sayuran, salmon sashimi (cuma sekali dan sedikiiit, plis jangan ditiru hahaha), biskuit.

MENU
Sayur: brokoli, kabocha, tomat, waluh, wortel, zucchini, buncis, mentimun, bayam, paprika, sawi, pakcoy, caisim, siomak, daun pagoda.
Buah: apel, red dragon fruit (satu-satunya buah yang dia nggak doyan; persis emaknya), melon, pepaya, pir, pisang, plum, semangka, xiang li, kiwi, strawberry, jeruk baby, jeruk sunkist, jeruk bali, mangga arumanis, anggur (buang biji, belah dua), jambu biji (diblender+saring biji doang), nanas, grapefruit.
Cerealia dan karbohidrat: beras putih, puree kentang (ga doyan karena seret, musti digabung makanan lain), kentang goreng, jagung (seret kalo dipuree tapi anaknya suka gerogotin jagung rebus), mantau dan bapao, fussili (juga ga doyan), roti putih biasa dan roti panggang, roti gandum panggang (kalo ga dipanggang, ga mau; seret kali), misoa (pake telur), roti keju, kuetiaw.
Protein: kaldu ayam (awalnya agak bruntus kecil-kecil di muka tapi hilang sendiri), kacang merah, tahu Kong Kee tawar (anaknya ga doyan, tapi pas kucoba emang nggak enak ih), jamur (merang, kancing/champignon, kuping, enoki), ikan gurame, ayam, udang, telur burung puyuh, hati ayam, telur ayam (putih dan kuningnya, dulu sempat alergi bruntusan dikit di pipi tapi sekarang udah nggak apa-apa), ikan kakap, keju, tuna (kurang doyan), redbean chilli (anaknya nangis hahahaha), tempe dan tahu goreng, tuna, ikan kuwe, nila, baked tuna sushi, Californian roll sushi, salmon sashimi (mohon jangan ditiru, ini nekad aja karena anaknya mau), cumi (tapi harus yang lembut), tenggiri (dibuat bakso), daging sapi (dari kari yang dipresto), kepiting.
Kadang dia berhasil menjambret emping dan kerupuk; ya tentunya dia doyan.
Mungkin masih banyak bahan lain yang nggak kesebut. Rata-rata bahan masakan keluarga dia udah bisa.

Nyusunya masih 2 jam sekali, tapi kadang sekarang bisa 2.5-3 jam sih kalo anaknya bablas ketiduran. Frekuensi laparnya nggak sengeri dulu.

Nah karena MPASI si eneng udah pindah ke table food, catatan tentang MPASI si eneng disudahi sampai di sini saja. Bhay MPASI, see you di anak kedua yaa *semoga lebih lancar, amiinnnn*!

No comments:

Post a Comment